Gonesia – Perusahaan investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway, secara mengejutkan mengungkap kepemilikan saham baru di Alphabet, induk usaha Google, pada akhir September 2025. Investasi ini menjadikan saham Alphabet sebagai kepemilikan terbesar kesepuluh dalam portofolio Berkshire.
Langkah ini menarik perhatian pasar karena Warren Buffett selama ini dikenal konservatif dan cenderung menghindari saham teknologi berkapitalisasi tinggi.
Berdasarkan laporan regulasi akhir kuartal ketiga, Berkshire Hathaway mencatatkan kepemilikan saham Alphabet senilai 4,3 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 71,86 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.712 per dollar AS).
Pembelian saham Alphabet ini diperkirakan dilakukan oleh dua manajer investasi Berkshire, Todd Combs atau Ted Weschler. Keduanya dikenal lebih aktif dalam memilih saham teknologi, salah satunya saat memulai investasi di Amazon pada 2019. Hingga kini, Berkshire masih memegang saham Amazon senilai 2,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 36,76 triliun).
Saham Alphabet sendiri telah menjadi salah satu dengan kinerja terbaik tahun ini, melonjak 46 persen. Permintaan kuat di sektor kecerdasan buatan turut mendorong pertumbuhan bisnis *cloud* milik Alphabet.
Buffett pernah mengungkapkan bahwa ia menyesal melewatkan peluang berinvestasi di Google pada masa awal, meskipun ia telah melihat potensi besar dari bisnis iklan perusahaan tersebut. Ia menyebut, Geico, unit asuransi mobil Berkshire, adalah pelanggan awal Google yang membayar 10 dollar AS per klik iklan kala itu, setara sekitar Rp 167.120.
“Saya sudah melihat produknya bekerja dan tahu margin mereka,” ujar Buffett pada 2018. “Saya hanya tidak cukup mengerti teknologi untuk tahu apakah ini yang akan memenangi persaingan.”
Di sisi lain, Berkshire kembali mengurangi kepemilikan saham Apple pada kuartal ketiga. Perusahaan memangkas 15 persen saham Apple, sehingga nilainya turun menjadi 60,7 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 1.014 triliun.
Sepanjang tahun 2024, Buffett telah menjual sekitar dua pertiga saham Apple yang dimiliki Berkshire, termasuk pengurangan yang juga dilakukan pada kuartal kedua. Meskipun terus dikurangi, Apple tetap menjadi kepemilikan saham terbesar Berkshire.
Selain Apple, Berkshire juga memangkas kepemilikan saham di Bank of America sebesar 6 persen, menyisakan hampir 30 miliar dollar AS (sekitar Rp 501,36 triliun). Pemotongan serupa juga terjadi pada saham Verisign dan DaVita selama kuartal ketiga.
Berkshire tercatat sebagai penjual bersih saham selama 12 kuartal berturut-turut, di tengah valuasi pasar yang terus meningkat akibat reli saham teknologi.
Pergeseran strategi investasi ini terjadi menjelang mundurnya Warren Buffett, yang kini berusia 95 tahun, dari posisi CEO pada akhir tahun. Greg Abel, wakil lama Buffett, akan menggantikan posisinya. Pergantian kepemimpinan ini akan menjadi perhatian investor untuk melihat arah strategi investasi Berkshire ke depan.

