Jakarta – Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik konglomerat Warren Buffett, secara resmi merampungkan penjualan seluruh kepemilikan sahamnya di BYD, produsen mobil listrik terkemuka asal China. Langkah ini mengukir keuntungan fantastis bagi Berkshire Hathaway, yang disebut mencapai 20 kali lipat dari modal awal. Namun, pasar bereaksi negatif terhadap divestasi ini, mendorong saham BYD anjlok signifikan.
BYD membenarkan kabar penjualan saham tersebut pekan lalu dan menyampaikan apresiasi serta terima kasih kepada Warren Buffett dan Charlie Munger atas dukungan mereka selama 17 tahun.
Penjualan saham oleh Berkshire dimulai sejak Agustus 2022, dan pada Juni lalu, kepemilikan saham mereka di BYD telah turun di bawah 5 persen.
Li Yunfei, eksekutif hubungan masyarakat BYD, menyatakan melalui unggahan di media sosial Weibo, “Investasi saham mencakup jual beli, ini hal yang wajar. Kami berterima kasih atas pengakuan, investasi, dan dukungan Charlie Munger serta Warren Buffett.”
Senada dengan Yunfei, Wakil Presiden Eksekutif BYD, Stella Li, menegaskan bahwa Buffett dan Munger menyukai manajemen BYD. “Namun mereka adalah investor, membeli dan menjual adalah bisnis mereka. Jadi bukan berarti mereka tidak menyukai kami,” ujarnya pada Minggu (28/9/2025).
Penasihat khusus BYD, Alfredo Altavilla, menambahkan bahwa Buffett meraih keuntungan hingga 20 kali lipat dari modal awalnya. “Kami senang pernah memiliki Buffett sebagai investor. Namun menjual kepemilikan adalah hal biasa bagi Berkshire Hathaway,” katanya.
Meskipun mendapat apresiasi dari BYD, reaksi pasar menunjukkan sentimen berbeda. Saham BYD di Hong Kong anjlok lebih dari 6 persen pekan ini. Secara tahun berjalan, harga saham BYD telah turun lebih dari 28 persen, termasuk penurunan tajam pada Juni.
Penurunan harga saham ini terjadi seiring dengan sinyal melambatnya pertumbuhan BYD. Perusahaan telah memangkas target penjualan tahun 2025 sebesar 16 persen, menurunkan harga mobil hingga akhir tahun, serta memperlambat produksi. Bulan lalu, BYD juga melaporkan penurunan laba kuartalan pertama dalam lebih dari tiga tahun.
Sementara itu, Berkshire Hathaway menutup investasinya di China dan memperbesar kepemilikan di Jepang. Mitsui mengumumkan Berkshire Hathaway kini menguasai 10 persen atau lebih hak suara setelah kembali menambah saham.
Pada Maret lalu, Berkshire tercatat memiliki 285.401.400 saham Mitsui atau setara 9,8 persen, dengan nilai sekitar 7,3 miliar dollar AS berdasarkan harga penutupan saat itu. Mitsubishi juga melaporkan peningkatan kepemilikan Berkshire menjadi 10,2 persen dari sebelumnya 9,7 persen.
Tiga perusahaan Jepang lain yang masuk dalam portofolio Berkshire, yakni Itochu, Marubeni, dan Sumitomo, diperkirakan juga mengalami kenaikan kepemilikan meskipun belum diumumkan secara resmi.

