Austin – Tim Red Bull Racing dijatuhi denda sebesar 43.000 Poundsterling atau sekitar Rp 955 juta oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA) setelah seorang anggotanya kedapatan mencoba merusak pita penanda posisi start milik tim McLaren. Insiden yang terekam kamera CCTV ini terjadi tepat sebelum balapan Grand Prix Amerika Serikat dimulai di Sirkuit Austin, Texas.
Pita penanda tersebut sangat penting bagi pebalap McLaren, Lando Norris, untuk menentukan posisi start yang akurat di lintasan. Anggota tim Red Bull itu terlihat berusaha mencabut pita dari dinding pit McLaren saat area grid sudah seharusnya steril, yakni setelah lap formasi dimulai.
FIA menyatakan tindakan tersebut sebagai pelanggaran aturan keselamatan karena memasuki area yang sudah tertutup untuk aktivitas kru. Perbuatan ini juga dianggap sebagai bentuk “gamesmanship” atau siasat kecil antar tim, meskipun melanggar regulasi.
Perwakilan Red Bull membela diri dengan menyebut insiden itu sebagai kesalahpahaman dan mengklaim anggota tim tidak menyadari larangan dari petugas marshal. Namun, ini bukan kali pertama Red Bull diduga mengganggu penanda grid McLaren, sehingga tim asal Inggris tersebut dikabarkan telah menyiapkan cara baru untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Meskipun insiden itu menjadi sorotan, balapan tetap berjalan. Max Verstappen, pebalap Red Bull, berhasil meraih posisi pertama di Grand Prix Amerika Serikat. Peristiwa ini memicu kritik terhadap tim Red Bull yang dianggap menormalisasi taktik curang dalam persaingan Formula 1, meskipun Verstappen sendiri tidak terlibat langsung dalam tindakan tersebut.
