JAKARTA – Perjalanan udara sering kali menguras energi, dan pilihan makanan serta minuman yang salah dapat memicu ketidaknyamanan seperti kembung, dehidrasi, atau kelelahan. Para ahli gizi menyarankan untuk cermat dalam memilih asupan sebelum dan selama penerbangan demi kenyamanan tubuh optimal.
Makanan pemicu gas adalah prioritas utama yang harus dihindari. Dokter nutrisi klinis Marra Burroughs menjelaskan, jenis makanan seperti kacang-kacangan, lentil, serta sayuran silangan (kubis, kubis Brussel, kembang kol, dan brokoli) dapat menyebabkan kembung, gas, dan kram. Kondisi ini dapat memburuk secara signifikan akibat perubahan tekanan udara saat terbang.
Selain itu, makanan tinggi natrium seperti keripik dan kacang asin sebaiknya dihindari. Asupan natrium berlebih dapat memperparah pembengkakan yang sudah terjadi saat terbang, menurut Burroughs.
Camilan tinggi karbohidrat dan gula tambahan juga tidak disarankan, terutama jika tidak diimbangi dengan makronutrien lain. Hal ini dapat menyebabkan lemas dan berujung pada kelelahan. Jika ingin mengonsumsi camilan manis, Burroughs merekomendasikan untuk memadukannya dengan lemak dan protein sebagai penyeimbang.
Makanan yang digoreng sebaiknya dihindari karena berisiko memicu *heartburn* dan pembengkakan. Demikian pula dengan makanan pedas, terutama bagi individu dengan pencernaan sensitif, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan serius selama penerbangan.
Untuk minuman, waspadai air keran pesawat, termasuk es. Hope Barkoukis dari Case Western Reserve University menekankan bahwa tangki air pesawat sering kali tidak higienis. Ia menyarankan untuk selalu meminta air botol bersegel untuk minum atau es.
Minuman beralkohol, bersoda, dan kopi juga harus dibatasi. Ahli gizi terdaftar Fiorella DiCarlo menjelaskan bahwa alkohol di pesawat tidak hanya menyebabkan dehidrasi, tetapi juga menurunkan kadar oksigen darah dan meningkatkan detak jantung. Efek ini dapat memengaruhi kualitas tidur, memicu masalah gastrointestinal seperti sembelit, dan memperpanjang *jet lag*.
Minuman bersoda dan kopi sama-sama dikenal menyebabkan dehidrasi, kembung, dan sulit dicerna. Jika terpaksa mengonsumsi salah satunya, ahli diet Caroline Passarello menyarankan untuk minum lebih banyak air untuk menjaga kadar cairan tubuh.
Sebaliknya, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi. Pakar gizi holistik Amber Attell merekomendasikan buah segar, sayuran hijau, teh herbal, camilan sederhana, dan makanan utuh untuk menjaga energi. Attell juga menekankan pentingnya hidrasi.
Tidak disarankan untuk naik pesawat dalam kondisi perut kosong. Ahli diet Hannah Thompson dari Parkview Health mengingatkan bahwa tidak makan sama sekali justru meningkatkan kelelahan dan memperlambat pemulihan pasca-penerbangan. Ia menekankan, “Terbang sudah cukup stres, jadi pastikan tubuh mendapat asupan yang tepat.”

