Ekonomi

Pemilik PSIS Semarang Batalkan Penjualan Saham, Panser Biru Desak David Glenn Menempuh Jalur Hukum

Gonesia – Proses akuisisi saham PT Mahesa Jenar (PT MJS), entitas pengelola PSIS Semarang, oleh calon investor David Glenn resmi dibatalkan. Pembatalan ini terjadi setelah pemegang saham pengendali memutuskan menghentikan negosiasi karena tidak ditemukannya titik temu yang memadai dalam serangkaian pembahasan intensif.

Keputusan krusial ini diumumkan melalui siaran pers pemilik saham PT Mahesa Jenar pada 15 November 2025. Ketua Umum Panser Biru, Kepareng atau Wareng, turut mengunggah informasi tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @kepareng_wareng, memicu beragam reaksi di kalangan suporter.

Joni Kurnianto, juru bicara pemegang saham pengendali PT MJS, dalam siaran pers yang ditandatanganinya, menjelaskan bahwa aspek material transaksi tidak mencapai kesepakatan final. Meskipun kedua belah pihak telah berupaya mencari jalan tengah, perbedaan pandangan tetap tak terjembatani.

Pemegang saham pengendali PT MJS menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi mempertimbangkan kepentingan PSIS Semarang di atas segalanya, termasuk keberlanjutan klub dan stabilitas internal tim. Oleh karena itu, negosiasi dengan calon investor secara resmi dihentikan.

Pihak pemegang saham juga menyampaikan apresiasi kepada David Glenn atas waktu dan profesionalitasnya selama proses negosiasi. Mereka berkomitmen untuk menjaga kestabilan tim, melanjutkan pembenahan internal, serta memastikan PSIS Semarang mampu menjalani sisa musim kompetisi dengan optimal. Pernyataan resmi ini juga bertujuan mencegah munculnya informasi simpang siur di tengah publik.

Persib Merespons Denda PSSI: Klarifikasi dan Langkah Selanjutnya Diambil Klub.

Namun, pembatalan akuisisi ini mendapat respons keras dari Ketua Panser Biru, Wareng. Ia menilai langkah pemilik saham tidak konsisten, terutama setelah manajemen baru mulai menjalankan sejumlah perubahan signifikan.

Melalui unggahan Instagramnya, Wareng bahkan meminta David Glenn untuk tidak tinggal diam dan mempertimbangkan langkah hukum terhadap pemilik saham PSIS. “Digugat aja Pak karena mereka sudah wanprestasi. Manajemen sudah ganti, pelatih sudah ganti, per tanggal 10 pemain sudah gajian dibayar manajemen baru. Kok seenaknya membatalkan kesepakatan. Aku pilih Pak David, ora keluarga kae. #YoyokOut,” tulis Wareng.

Komentar tersebut langsung mendapatkan dukungan luas dari pendukung PSIS. Suporter menilai sikap pemilik saham yang membatalkan kesepakatan sudah keterlaluan. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa manajemen baru PSIS Semarang telah menghabiskan sekitar 500 juta rupiah untuk pertandingan tandang (away) ke Lamongan dan Kudus.

Sikap manajemen PSIS yang dianggap mempermainkan investor dikhawatirkan akan menyulitkan Laskar Mahesa Jenar mencari investor atau sponsor di masa depan. Padahal, PSIS Semarang saat ini tengah terdampar di dasar klasemen grup timur Pengadaian Championship. Masuknya manajemen baru sempat memunculkan harapan tinggi bagi suporter agar tim dapat berprestasi lebih baik dan kembali promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Hingga kini, belum ada pernyataan balik dari pihak David Glenn terkait kemungkinan langkah hukum seperti yang didorong Wareng. Publik sepak bola Semarang menantikan arah kebijakan lanjutan PT Mahesa Jenar setelah drama pembatalan akuisisi ini kembali membuka tanda tanya soal masa depan PSIS Semarang.

KAI Jelaskan Penyebab Coupler Kereta Api Majapahit Lepas Viral di Media Sosial

Komentar

Berita Populer

01

Amanda Manopo Ungkap Curahan Hati Usai Menikah dengan Kenny Austin

02

Timnas U-22 Indonesia Tantang Mali dalam Laga Uji Coba Level Dua?

03

Pustaka Alam Desak Satgas PKH Evaluasi Data Lahan yang Dikuasai

04

Delapan Kepala OPD Pemkot Bandung Diperiksa Kejari Terkait Dugaan Kasus Korupsi.

05

Bio Farma Dukung Kejagung Usut Dugaan Korupsi di Kimia Farma

06

Haraku Ramen Padang: Ismaya Kagum, Antusiasme Lokal Taklukkan Kota Lain

Berita Terbaru











× www.domainesia.com
× www.domainesia.com