Ekonomi

Harga Emas Melesat: Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed Guncang Pasar

Jakarta – Harga emas dunia melonjak signifikan, mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu, di tengah keyakinan pasar yang kian kuat bahwa bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, akan segera memangkas suku bunga acuannya.

Pada perdagangan Rabu, 26 November 2025, harga emas global ditutup menguat 0,82% menjadi US$4.163,99 per troy ons. Tren positif ini berlanjut pada Kamis pagi, 27 November 2025 pukul 06.10 WIB, di mana harga emas spot kembali naik 0,08% menjadi US$4.167,68 per troy ons.

Lonjakan harga ini menegaskan posisi emas sebagai aset investasi primadona, terutama di saat pasar memprediksi pelonggaran kebijakan moneter AS dalam beberapa minggu ke depan. Ekspektasi penurunan suku bunga memberi dorongan besar bagi emas, yang tidak memberikan imbal hasil namun sangat diminati ketika biaya pinjaman turun.

Analis dari Marex, Edward Meir, menyoroti bahwa fokus pasar telah bergeser dari penguatan dolar ke arah potensi penurunan suku bunga pada Desember. Sentimen ini diperkuat data dari CME FedWatch, yang menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga bulan depan kini mencapai 85%, melonjak drastis dari 30% pada pekan sebelumnya.

Rapat kebijakan terakhir The Fed tahun ini akan digelar pada 9–10 Desember 2025, menjadi momen krusial yang dinanti investor. Pasar juga diwarnai isu mengenai kemungkinan munculnya ketua baru The Fed, Kevin Hassett, yang disebut-sebut memiliki pandangan lebih dovish terkait suku bunga dibandingkan era kepemimpinan Jerome Powell.

IHSG Lanjutkan Reli: Analis Beri Rekomendasi Saham Usai Cetak Rekor Baru

Meski ekspektasi penurunan suku bunga menguat, kondisi ekonomi AS menunjukkan sinyal beragam. Data terbaru mengungkapkan bahwa jumlah warga AS yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran turun 6.000 menjadi 216.000 untuk pekan yang berakhir 22 November, angka terendah sejak April. Ini lebih rendah dari proyeksi ekonom Reuters sebesar 225.000.

Di sisi lain, indeks keyakinan konsumen AS melemah akibat kekhawatiran rumah tangga terhadap lapangan pekerjaan dan prospek ekonomi. Kondisi ini memperkuat narasi bahwa The Fed mungkin perlu melonggarkan kebijakan moneternya untuk menopang pertumbuhan.

Tren positif harga emas diperkirakan akan berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Sejumlah bank riset global memproyeksikan harga emas akan tetap berada di atas US$4.000 per troy ons pada 2026.

Bahkan, Deutsche Bank menaikkan proyeksi harga emas untuk 2026 menjadi US$4.450 per troy ons, dari sebelumnya US$4.000 per troy ons, dengan alasan kuat seperti arus investasi yang stabil dan pembelian masif dari bank sentral di berbagai negara.

Tidak hanya emas, logam mulia perak juga turut menikmati sentimen positif di pasar. Harga perak (XAG) di pasar spot melonjak 3,78% menjadi US$53,35 per troy ons pada penutupan Rabu, 26 November 2025.

Exco PSSI Utus Dua Anggota Wawancarai Kandidat Pelatih Timnas di Eropa

Pada Kamis pagi, 27 November 2025, harga perak kembali naik tipis 0,01% ke level US$53,38 per troy ons, menunjukkan bahwa investor mulai melirik aset-aset *safe haven* di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Komentar

Berita Populer

01

Amanda Manopo Ungkap Curahan Hati Usai Menikah dengan Kenny Austin

02

Timnas U-22 Indonesia Tantang Mali dalam Laga Uji Coba Level Dua?

03

KPK Dalami Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU, Periksa Eks Pejabat Pertamina

04

Pustaka Alam Desak Satgas PKH Evaluasi Data Lahan yang Dikuasai

05

Delapan Kepala OPD Pemkot Bandung Diperiksa Kejari Terkait Dugaan Kasus Korupsi.

06

Bio Farma Dukung Kejagung Usut Dugaan Korupsi di Kimia Farma

Berita Terbaru











× www.domainesia.com
× www.domainesia.com