Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi memberikan rehabilitasi hukum kepada tiga terpidana kasus korupsi, termasuk mantan Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi, pada Selasa, 25 November 2025. Keputusan ini diambil setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersurat kepada Presiden untuk menyarankan penggunaan hak rehabilitasi tersebut.
Ketiga penerima rehabilitasi adalah Ira Puspadewi, Muhammad Yusuf Hadi (mantan Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP), dan Harry Muhammad Adhi Caksono (mantan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP). Mereka sebelumnya terlibat dalam kasus korupsi kerja sama usaha dan akuisisi PT Jembatan Nusantara (JN) oleh PT ASDP.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa usulan DPR dibahas dalam rapat terbatas bersama jajaran presiden. “Bapak Presiden memberikan persetujuan dan alhamdulillah baru pada sore ini beliau membubuhkan tanda tangan,” ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan. Surat rehabilitasi akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu, Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti baru-baru ini menyambangi pabrik garmen PT Glory Industrial di Sragen, Jawa Tengah. Kunjungan kerja ini dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Inklusi Keuangan (UNSGSA).
Setibanya di Sragen, Ratu Maxima disambut Bupati Sragen Sigit Pamungkas dan perwakilan perusahaan. Ia mengenakan pakaian berwarna kuning dengan syal bermotif batik. Sigit Pamungkas menjelaskan, kehadiran Ratu Máxima berfokus untuk melihat praktik program kesehatan finansial bagi para karyawan PT Glory Industrial.
Di sisi lain, nama Charles Holland Taylor menjadi sorotan di tengah konflik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar mencopot Charles Holland Taylor dari jabatannya sebagai penasihat khusus ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf untuk urusan internasional.
Pencopotan Charles tercantum dalam salinan surat edaran tertanggal 22 November 2025, yang ditandatangani oleh Miftachul Akhyar. Langkah ini merupakan tindak lanjut hasil keputusan rapat harian syuriyah PBNU pada 20 November 2025. Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf membenarkan surat edaran tersebut, meskipun ia tidak mengetahui alasan pasti di balik pemecatan tersebut.
Charles Holland Taylor dikenal luas dalam lingkaran tokoh NU. Dikutip dari situs Bayt ar-Rahmah, ia merupakan penasihat khusus bidang hubungan internasional untuk ketua umum PBNU dan juga pimpinan eksekutif di beberapa organisasi yang ia dirikan bersama para pemimpin senior NU, termasuk yayasan LibForAll Foundation yang didirikan bersama mendiang Abdurrahman Wahid pada tahun 2003. Organisasi nirlaba ini bertujuan untuk menangkal radikalisme Islam setelah peristiwa 9/11.

