JAKARTA – Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) diproyeksikan terus menguat. Potensi kenaikan ini didorong oleh pemulihan kinerja operasional perusahaan serta peningkatan signifikan permintaan produk ritel premium di pasar.
Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyoroti peluncuran iPhone 17 series pada pertengahan Oktober 2025 sebagai katalis utama. Menurutnya, permintaan awal produk tersebut melalui kanal Digimap, yang berada di bawah MAPI, melonjak drastis.
Kenaikan permintaan ini diperkirakan akan berlanjut hingga periode perayaan akhir tahun. Herditya menyebut, momentum kuat Digimap menjelang kuartal IV-2025 berpotensi meningkatkan Same Store Sales Growth (SSSG) MAPI.
Secara fundamental, MAPI mencatat kinerja solid selama sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan konsolidasi tumbuh 8,8 persen secara tahunan (YoY), mencapai Rp 30 triliun, naik dari Rp 27,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Capaian pendapatan ini sejalan dengan estimasi internal dan konsensus analis, masing-masing sebesar 73,4 persen dan 72,8 persen dari target setahun penuh.
Namun, laba bersih emiten sedikit di bawah perkiraan. MAPI membukukan laba bersih Rp 1,37 triliun, tumbuh 5,8 persen YoY. Angka ini sekitar 70 persen dari proyeksi internal dan 69,2 persen dari konsensus, terutama akibat kenaikan biaya gerai dan tekanan kinerja anak usaha, MAP Boga Adiperkasa (MAPB).
Herditya menjelaskan, peningkatan biaya operasional gerai dan tekanan berkelanjutan dari kinerja MAPB menjadi faktor utama laba bersih yang sedikit meleset dari estimasi.
Meskipun demikian, perbaikan operasional mulai tampak pada kuartal III-2025. Indikator SSSG MAPI membaik menjadi minus 0,1 persen, dari sebelumnya minus 3,5 persen pada kuartal kedua.
Pemulihan SSSG ini terutama ditopang oleh MAPB yang kembali mencatat pertumbuhan penjualan positif sebesar 1,8 persen, didominasi oleh kontribusi kuat dari gerai Starbucks.
Melihat prospek pemulihan yang cerah, MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (BUY) untuk saham MAPI. Target harga saham ditetapkan sebesar Rp 1.620 per saham.
Target harga tersebut, menurut Herditya, mencerminkan valuasi Price-to-Earnings (PE) FY26F sebesar 11,8 kali dan Price-to-Book Value (PBV) 1,5 kali.
Sebelumnya, VP Investor Relations, Corporate Communications, and Sustainability MAP Group, Ratih D. Gianda, menegaskan komitmen perusahaan. Di tengah kondisi ekonomi makro yang masih tidak menentu, MAPI berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas.
Setiap inisiatif yang dilakukan dipastikan berkontribusi menjadikan MAPI perusahaan yang lebih kuat dan tangguh. Dengan strategi disiplin serta dukungan pelanggan dan mitra, perusahaan berkomitmen menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Fokus ini juga meliputi persiapan menghadapi musim belanja akhir tahun, sekaligus memperkuat fondasi bisnis untuk pertumbuhan jangka panjang.

