Ekonomi

IHSG Berpeluang Menguat ke Level 8.577, Analis Pilih Saham Berikut untuk Dicermati

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat pada pembukaan pekan ini, Senin (24/11/2025), setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya terkoreksi tipis 0,07 persen ke level 8.414. Potensi kenaikan ini didukung oleh analisis teknikal, meskipun pasar perlu mewaspadai berbagai risiko global dan tekanan jual yang dapat membatasi laju indeks.

Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memproyeksikan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menuju kisaran 8.540-8.577 pada perdagangan hari ini. Proyeksi ini didasarkan pada posisi indeks yang masih bergerak dalam bagian gelombang (iii) dari gelombang [iii].

Namun, Herditya mengingatkan pelaku pasar untuk mencermati potensi tekanan jual. Skenario koreksi (label merah) dapat membawa IHSG menguji area 8.311-8.350, sekaligus menguji dukungan (support) garis tren jangka pendeknya.

Level teknikal penting yang perlu diperhatikan hari ini adalah support di 8.341 dan 8.276, sedangkan area resistance tercatat di 8.488 dan 8.532.

Senada, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyebut IHSG berpotensi menguat terbatas dengan rentang support dan resistance 8.350-8.440. Nico menambahkan, sejumlah risiko global, terutama ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump, diperkirakan masih akan membatasi ruang penguatan indeks.

Bank Indonesia Pacu Pembiayaan Hijau dengan Insentif Rp36,38 Triliun.

Perhatian investor global saat ini tertuju pada sengketa tarif antara pemerintah AS dan Mahkamah Agung. Donald Trump disebut telah menyiapkan rencana cadangan apabila pengadilan memutuskan untuk mencabut tarif yang selama ini ia terapkan. Opsi yang dipertimbangkan pemerintah meliputi penggunaan Pasal 301 dan Pasal 122 Undang-Undang Perdagangan, yang memungkinkan presiden menetapkan bea masuk secara sepihak, meskipun penerapannya dinilai akan lebih lambat dan terbatas.

Di tengah ketidakpastian tersebut, pekan ini pasar global akan dibanjiri rilis data ekonomi penting. Dari Amerika Serikat, investor menanti data Housing Starts, Building Permits, New Home Sales, hingga Retail Sales Advance yang diproyeksikan melemah. Data inflasi produsen (PPI) diperkirakan meningkat, sementara indeks kepercayaan konsumen Conf. Board diperkirakan turun menjelang akhir pekan.

Dari Eropa, pelaku pasar menunggu data Consumer Confidence dan Economic Confidence. Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan merilis proyeksi CPI 1 tahun yang diperkirakan menurun. Kondisi perekonomian yang stabil di Eropa memberikan peluang tambahan pemangkasan suku bunga pada akhir tahun atau awal 2026.

Sementara itu, rilis data Industrial Profits dan PMI Manufacturing dari Tiongkok tidak diperkirakan memberikan dampak signifikan. Jepang justru menjadi perhatian dengan rilis Tokyo CPI, PPI Services, hingga Jobless Rate yang diproyeksikan menurun namun masih menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing masuk sebesar Rp 2,29 triliun pada pekan ketiga November 2025. Aliran masuk dana ini terutama berasal dari pembelian bersih di pasar saham senilai Rp 3,93 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 2,66 triliun.

Optimisme Pelaku Bisnis Hotel: Nataru Diprediksi Dongkrak Tingkat Hunian Secara Signifikan

Meski demikian, investor asing juga melakukan penjualan bersih pada Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) hingga Rp 4,30 triliun. Masuknya dana asing memberikan dorongan positif bagi IHSG, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar. Namun, kenaikan premi risiko (CDS 5 tahun) menjadi 75,27 bps, dari sebelumnya 73,90 bps, menunjukkan persepsi risiko terhadap Indonesia justru meningkat.

Di sisi obligasi, inflow pekan lalu membantu menurunkan yield SBN secara sementara. Namun, tekanan masih membayangi mengingat sepanjang tahun investor asing masih mencatat jual bersih besar di pasar obligasi, termasuk SRBI.

Kombinasi inflow mingguan yang positif, tren outflow tahunan, serta meningkatnya risiko eksternal menunjukkan bahwa peluang penguatan IHSG masih terbuka, namun cenderung terbatas dan rentan terkoreksi jika sentimen global kembali memburuk.

Berikut adalah daftar sejumlah saham yang direkomendasikan analis per hari ini:

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas

Sarwendah Menampik Tuduhan Persulit Ruben Onsu dalam Proses Perceraian

MNC Sekuritas menyoroti empat emiten yang layak dicermati investor berdasarkan posisi gelombang pergerakan harganya.

* PT Astra International Tbk (ASII) yang ditutup pada level Rp 6.425, direkomendasikan Buy on Weakness karena berada pada bagian dari gelombang [c] dalam struktur gelombang 4.
* PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) ditutup pada posisi Rp 1.185 dan masuk rekomendasi Buy on Weakness, berada pada bagian dari gelombang [ii] dari gelombang 3.
* PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menutup perdagangan di harga Rp 855. Saham ini juga direkomendasikan Buy on Weakness, seiring posisinya yang berada pada awal gelombang [c] dari gelombang B.
* PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berada di level penutupan Rp 406 dan mendapatkan rekomendasi Sell on Strength, dengan posisi pergerakan berada pada bagian dari gelombang C dalam gelombang (A).

Rekomendasi Saham Pilarmas Investindo Sekuritas

Pilarmas Investindo Sekuritas memasukkan tiga saham dalam radar pengamatan teknikal harian dengan level support, resistance, dan target harga yang telah ditetapkan.

* PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menutup perdagangan di level Rp 1.260. Saham ini memiliki support di 1.205 dan resistance pada 1.345, dengan target harga yang dibidik berada di kisaran Rp 1.340.
* PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat harga penutupan Rp 3.940. Support berada di 3.810, sementara resistance tercatat di 4.100. Target harga INCO berada di Rp 4.070.
* PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ditutup pada level Rp 7.125. INDF memiliki support kuat di 7.000 dan resistance di 7.250, dengan target harga Rp 7.225.

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Komentar

Berita Populer

01

Amanda Manopo Ungkap Curahan Hati Usai Menikah dengan Kenny Austin

02

KPK Dalami Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU, Periksa Eks Pejabat Pertamina

03

Timnas U-22 Indonesia Tantang Mali dalam Laga Uji Coba Level Dua?

04

Pustaka Alam Desak Satgas PKH Evaluasi Data Lahan yang Dikuasai

05

Delapan Kepala OPD Pemkot Bandung Diperiksa Kejari Terkait Dugaan Kasus Korupsi.

06

Bio Farma Dukung Kejagung Usut Dugaan Korupsi di Kimia Farma

Berita Terbaru











× www.domainesia.com
× www.domainesia.com