JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan pada Jumat (21/11/2025) dengan pelemahan tipis. Meskipun demikian, kinerja mingguan IHSG menunjukkan penguatan signifikan, ditopang oleh aliran dana masuk besar-besaran dari investor asing.
Pada penutupan sesi Jumat, IHSG melemah 0,07 persen, berada di level 8.414,35. Kendati demikian, sepanjang pekan, indeks acuan ini berhasil menguat 0,52 persen, tetap di level 8.414.
Investor asing menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap pasar domestik dengan mencatatkan beli bersih (net buy) jumbo senilai Rp 3,86 triliun sepanjang pekan. Namun, pada perdagangan Jumat, investor asing justru membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 26,57 miliar.
Lima sektor utama mengalami koreksi pada perdagangan Jumat. Sektor keuangan menjadi penekan terbesar dengan pelemahan 0,61 persen. Disusul oleh sektor transportasi yang turun 0,60 persen, infrastruktur 0,58 persen, barang konsumsi primer 0,49 persen, serta energi 0,29 persen.
Di sisi lain, enam sektor lainnya berhasil mencatat penguatan, menahan pelemahan IHSG agar tidak semakin dalam. Sektor teknologi memimpin lonjakan dengan kenaikan 2,72 persen. Kemudian, sektor perindustrian naik 0,85 persen, barang konsumsi nonprimer 0,66 persen, bahan baku 0,65 persen, dan kesehatan 0,40 persen.
Aktivitas perdagangan pada Jumat juga terpantau ramai. Volume transaksi mencapai 33,50 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 15,84 triliun. Tercatat 352 saham melemah, 274 saham menguat, dan 187 saham stagnan.
Berikut adalah daftar 10 saham yang paling banyak diborong oleh investor asing sepanjang pekan terakhir:
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) – Rp 1,45 triliun
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) – Rp 733,05 miliar
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) – Rp 644,27 miliar
4. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) – Rp 497,93 miliar
5. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) – Rp 358,98 miliar
6. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) – Rp 319,48 miliar
7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) – Rp 281,17 miliar
8. PT Astra International Tbk (ASII) – Rp 143,85 miliar
9. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) – Rp 118,09 miliar
10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) – Rp 87,48 miliar

